Mengenal Anhedonia, Si Gejala Utama Depresi
an·he·do·ni·a
/ˌanhēˈdōnēə,-hi-/
inability to feel pleasure
Anhedonia, atau ketidakmampuan untuk merasakan dan mengalami, atau kehilangan minat dalam kegiatan yang sebelumnya dirasa menyenangkan. Anhedonia dianggap sebagai gejala utama dari depresi. Sebelum kita mengetahui gejala ini lebih jauh, mari kita bicara sedikit tentang kesenangan dan kenikmatan, dan mengapa itu penting dalam kehidupan kita.
Perasaan Senang
Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan semua hal yang kamu sukai. Apa yang paling ingin kamu lakukan saat ini? Mungkin berbelanja atau bermain permainan favoritmu? dengan siapa kamu ingin melakukannya? Teman, pasangan, atau hewan peliharaanmu? Pikirkan semua kegiatan dan orang-orang yang memberimu kesenangan dan kebahagiaan itu.
Bagaimana kamu tahu suka atau tidak suka akan sesuatu? Baik itu film baru, makanan baru, atau produk skin care keluaran terbaru, ada beberapa tanda kesenangan yang khas. Kita mungkin tersenyum atau tertawa, bahkan melompat kesenangan. Ada rasa nyaman ketika melakukan hal-hal yang kita nikmati. Bahkan ketika aktivitas itu mungkin menakutkan atau sulit (seperti panjat tebing, atau aktivitas yang memacu adrenalin lainnya), kita masih bisa merasakan perasaan senang, jauh di dalam diri kita atau bahkan terkadang di seluruh tubuh kita.
Sigmund Freud akan mengatakan bahwa kesenangan adalah mekanisme umpan balik yang telah dikembangkan untuk memotivasi diri, untuk menciptakan kembali pengalaman yang menyenangkan. Hal itu membuat kita bergerak menuju kesenangan dan jauh dari rasa sakit. Beberapa filsuf Yunani percaya bahwa kesenangan adalah satu-satunya kebaikan. Hedonisme berasal dari kata Yunani untuk kesenangan dan memiliki arti ‘komitmen untuk mencari kesenangan sebagai cara hidup’.
Depresi: Kebalikan dari Kesenangan
Setiap orang pernah mengalami kesedihan. Kesedihan datang dari kehilangan sesuatu yang penting, seperti pekerjaan, teman, anak atau hewan peliharaan. Setelah mengalami putus cinta, normal merasa sedih, ingin tidur sepanjang hari dan tidak nafsu makan. Kita semua pernah merasakannya. Tetapi perasaan ini biasanya berkurang seiring waktu, dan hidup kembali normal setelah periode kesedihan. Namun, depresi adalah sesuatu yang sama sekali berbeda dengan itu.
Depresi adalah salah satu jenis gangguan mental yang paling umum. Memiliki episode depresi dapat menjadi tanda dari sejumlah kondisi yang mungkin terjadi, seperti gangguan depresi mayor, gangguan bipolar, dan skizofrenia. Untuk didiagnosis dengan episode depresi mayor, lima atau lebih dari gejala (cek DSM-5) harus ada terus menerus selama setidaknya dua minggu, dan penetapan diagnosis oleh psikiater/psikolog.
Anhedonia dalam Depresi
‘Kehilangan minat pada semua atau hampir semua kegiatan hampir setiap hari’ adalah salah satu gejala yang harus ada untuk diagnosis depresi klinis. Gejala ini dikenal sebagai anhedonia, atau kurangnya kemampuan untuk merasakan dan mengalami kesenangan.
Orang yang menderita depresi tampaknya kehilangan kemampuan untuk merasakan kesenangan, bahkan dari aktivitas yang paling menyenangkan bagi mereka sebelumnya. Mari kita pikirkan kembali kegiatan yang kamu pikirkan di awal membaca tadi, semua kegiatan yang menyenangkan. Sama seperti saat kita melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti bekerja dan mengerjakan tugas. Bagaimana jika semua kegiatan favoritmu tiba-tiba terasa seperti bekerja, tidak menyenangkan? Bayangkan bahwa bermain game dan bergaul dengan teman-teman tidak lagi terasa menyenangkan, bahkan makanan pun tidak terasa enak. Inilah yang disebut dengan anhedonia.
Anhedonia itu akan terasa seperti…
“Apa yang aku rasakan setiap hari adalah kosong. Aku tidak punya keinginan untuk benar-benar melakukan atau-pun berbicara kepada orang yang akan memberikanku kesenangan.”
“Pada dasarnya, aku tidak mendapatkan apa-apa dari kehidupanku; duniaku dingin dan membuat hidup tampak seperti cara yang sama. Semua yang aku lihat, semua yang aku lakukan, terlihat dan terasa sama.”
Jika kamu merasakan gejala anhedonia, segera ceritakan pada orang terdekatmu atau hubungi profesional (psikiater/psikolog) yang mampu membantumu menangani masalahmu.
“You don’ have to struggle in silence. You can be un-silent. You can live well with mental condition, as long as you open up to somebody about it.” — Demi Lovato